Tur Lintas Negara untuk Meningkatkan Kesadaran PTSD

Penyelenggara tur lintas negara untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD) mengatakan gambaran seorang perempuan muda yang telah diperkosa, ditikam berulang kali oleh penyerang acak, dan diikat di apartemennya akan menghantuinya selamanya. Vince Savoia, yang mendirikan tur ini atas nama korban pembunuhan yang tak dapat diselamatkannya, mengatakan ia memutuskan untuk meluncurkan tur lintas negara tersebut setelah beberapa veteran Afghanistan bunuh diri sekembalinya dari tugas. Ide tur ini muncul beberapa tahun setelah Savoia menderita PTSD akibat panggilan telepon di apartemen Conter di Toronto pada tahun 1988. Melvin Stanton, terpidana pelaku kejahatan seksual, berusia 31 tahun ketika ia mengaku bersalah atas pembunuhan dan pemerkosaan Conter selama 48 jam perjalanan tanpa pengawalan dari tempat ia menjalani hukuman. Ketika Savoia, yang saat itu berusia 27 tahun, tiba di apartemen Conter, ia telanjang, tak bergerak, dan ditutupi seprai. "Ketika saya membuka seprai itu, saya melihat Tema untuk pertama kalinya," kata Savoia. "Saya benar-benar mengira itu tunangan saya. Kemiripan fisiknya sungguh luar biasa." Savoia mengatakan salah satu alasan ia menderita PTSD akibat panggilan telepon itu adalah karena korban sangat mirip dengan calon istrinya sehingga pasangannya langsung bertanya apakah korban tunangannya. Savoia butuh beberapa menit untuk menyadari bahwa itu bukan calon istrinya dan ia tidak berada di apartemennya. Savoia mengatakan ia juga merasa sangat bersalah setelah panggilan telepon itu karena keputusannya adalah untuk tidak mencoba menyadarkan wanita itu. "Keputusan itu menghantui saya selama bertahun-tahun," katanya. "Saya merasa bersalah karena tidak berusaha menyelamatkan nyawanya." Savoia mengatakan ia berhasil menyelesaikan sisa shift kerjanya hari itu, tetapi ia mulai menangis tak terkendali dalam perjalanan pulang dari tempat kerja. Selama beberapa tahun setelah panggilan itu, Savoia mengalami kilas balik, mimpi buruk, dan menjadi sangat protektif terhadap istri dan putrinya. Savoia mengatakan ia kemudian menjadi marah sepanjang waktu dan mengabaikan istri dan putrinya yang masih kecil. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah di ruang bawah tanah, mengisolasi diri dari dunia luar. Savoia mengatakan ia pernah berpikir untuk bunuh diri, tetapi terlalu takut untuk melakukannya. Ia kehilangan banyak teman selama masa itu, dan hampir kehilangan istrinya. "Untuk waktu yang lama, saya benar-benar percaya—dan inilah mengapa pernikahan saya hampir berantakan—bahwa karena istri saya sangat mirip dengan Tema, istri sayalah yang akan menjadi korban pembunuhan berikutnya," katanya. Butuh ancaman dari istrinya untuk meninggalkannya setelah kurang dari dua tahun menikah agar ia mendapatkan bantuan. Setelah menjalani sesi konseling pasangan yang tak terhitung jumlahnya, Savoia akhirnya menghadapi dan belajar mengatasi PTSD-nya. Meskipun Savoia mendapatkan bantuan untuk PTSD-nya, ia menyadari pada tahun 1992 bahwa ia tidak dapat lagi bekerja sebagai paramedis. Ia meninggalkan pekerjaan paramedis dan memulai perusahaan perencanaan keuangannya sendiri. Setelah 18 tahun, ia menjual perusahaan tersebut dan mendedikasikan hidupnya untuk Heroes are Human untuk memastikan orang lain mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Tur lintas Kanada yang dimulai di St. John pada tanggal 5 Mei dan singgah di Ottawa pada hari Kamis merupakan cara lain bagi Savoia untuk meningkatkan kesadaran terhadap PTSD. Tur tersebut akan berlanjut di Ontario Utara, Manitoba, Saskatchewan, Alberta, dan British Columbia sebelum berakhir di Toronto pada tanggal 18 Juli.