Pencurian Handuk Besar-besaran

Penemuan sekitar 60 handuk hotel dalam penggerebekan polisi di sebuah rumah di Netanya tampaknya mengejutkan semua orang – kecuali manajer hotel.

Orang Israel, kata seorang manajer hotel di Eilat kepada Ynet, "Mereka senang membawa oleh-oleh dari hotel. Dengan begitu, mereka merasa mendapat sedikit tambahan untuk uang yang mereka keluarkan."

Perbedaan antara wisatawan Israel dan wisatawan asing mudah dikenali, ujarnya, berkat "pengukur handuk": "Ketika banyak wisatawan asing di hotel, kami banyak mencuci pakaian. Ketika orang Israel menginap, kami banyak membongkar barang bawaan untuk mengganti handuk yang hilang."

Menurut data hotel, antara 300.000 hingga 400.000 handuk dicuri dari hotel setiap tahun, yang mengakibatkan kerugian jutaan shekel.

Barang-barang hotel lainnya yang masuk dalam daftar barang curian adalah jubah mandi, keset kamar mandi, botol sampo, seprai, dan peralatan makan.

Namun, biayanya dibebankan kembali kepada konsumen, karena hotel memperhitungkan kemungkinan kerusakan saat menentukan harga kamar.

"Orang-orang mencoba dan mengambil apa pun yang tidak dibaut dan terkadang hal itu pun tidak menghentikan mereka," kata manajer hotel Eilat lainnya.

Manajer hotel ketiga memiliki tamu yang membongkar cermin kamar mandi dan yang lain menemukan foto-foto di kamar hilang.

Beberapa hotel, seperti hotel yang tergabung dalam Jaringan Isrotel, berupaya melawan fenomena buruk ini dengan menempelkan label keamanan pada handuk – mirip dengan yang digunakan toko-toko pada pakaian – dan memberi tahu tamu bahwa barang bawaan mereka mungkin akan diperiksa sebelum mereka check out.

"Jika bel berbunyi, petugas keamanan hotel akan membawa tamu ke samping agar tidak menimbulkan keributan dan mencoba mencari penyebabnya," ujar Lior Raviv, wakil presiden Isrotel, kepada Ynet.

"Kami bersedia melakukan apa pun untuk menyelamatkan tamu kami dari rasa malu atau ketidaknyamanan, tetapi perlu diingat bahwa kerugian finansial yang kami hadapi sangat besar bagi hotel."